Planet Planet DI dunia

Kamis, 23 Februari 2012 Label: ,

Saturnus
Description: saturnSaturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari. Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berrotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amonia dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik. Ada beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.
Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan serdahana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khstulistiwa Saturnus, dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi, dan partikel es dan batu. Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah akibat hantaman komet atau asteroid. Teori kedua adalah cicin tersebut bukanlan dari bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun, dan dengan itu dianggap baru terbentuk



Uranus
  Uranus adalah planet terjauh ke-7 dari Matahari setelah Saturnus, ditemukan pada 1781 oleh William Hechell (1738-1782). Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.
 Uranus memiliki jarak dengan Matahari sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 17,25 jam, sedangkan periode evolusi adalah 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18 satelit alami, diantaranya Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, “raksasa es”.  Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak “es” seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.  Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak satelit alami. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka. Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan satelit-satelitnya mengelilinginya seperti  jarum-jarum jam. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain. Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam).



Neptunus
Description: http://charensha.files.wordpress.com/2011/03/neptunus1r.jpg?w=300&h=300Planet Neptunus merupakan planet yang ke delapan dalam tata surya. Neptunus merupakan planet yang tampak dari bumi seperti chip biru yang terlihat indah. Diameter Neptunus adalah 48.600 km atau kira-kira 3,9 kali diameter bumi. Berbeda dengan warna biru bumi yang diakibatkan pantulan air, warna biru yang ditampakkan Neptunus diakibatkan oleh susunan gas metana yang mendominasi atmosfernya. Atmosfer Neptunus memiliki kerapatan yang berbeda-beda sehingga angin di Neptunus dapat bertiup dengan kecepatan tinggi, mencapai 2.200 km/jam. Neptunus berevolusi dengan periode 164,8 tahun dan berotasi selama 15,8 jam sekali. Neptunus memiliki 8 satelit yang masing-masing bernama Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, dan Proteus.
Planet Neptunus menurut sejarahnya diberi nama berdasarkan dewa Yunani kuno yaitu Poseidon yang merupakan dewa air. Di Indonesia julukan untuk Poseidon adalah Dewa Neptunus. Planet Neptunus dikatakan memiliki gunung es berlian yang mengapung di lautan berlian. Hal ini ditemukan oleh seorang ilmuwan.
Description: http://charensha.files.wordpress.com/2011/03/20090810_diamond_world.jpg?w=298&h=300Selain itu, menurut buku karangan Andrew Becker Summary bahwa ditemukan adanya komet di orbit planet Neptunus. Benda langit itu diberi identitas 2006 SQ372 yang berdiameter antara 50-100 kilometer.  Objek tersebut diperkirakan dalam perjalanan kembali untuk menyelesaikan satu kali putaran orbitnya terhadap Matahari yang mencapai 22.500 kilometer. Saat ini, ia berada pada jarak 2 miliar kilometer dari Bumi, namun karena lintasan opbit yang sangat lebar, suatu saat berada pada jarak terjauh hingga 241 miliar kilometer. Benda langit lainnya yang memiliki orbit setara dengannya adalah Sedna, planet kerdil seperti Pluto yang ditemukan tahun 2003. Namun, orbit 2006 SQ372 lebih melengkung dan menjauh dari Matahari daripada Sedna.Objek ini terbentuk dari inti Awan Oort, gumpalan awan raksasa yang memanjang sejauh 30 triliun kilometer mengelilingi Matahari.
Becker dan timnya menemukannya setelah menganalisis data rekaman survei langit Sloan Digital Sky Survey II (SDSS II) sepanjang tahun 2005, 2006, dan 2007 menggunakan teleskop di Apache Point Obervatory. Penemuan ini akan telah dilaporkan dalam simposium internasional “The Sloan Digital Sky Survey: Asteroids to Cosmology” di Chicago Senin (18/8) dan akan dipublikasikan di Astrophysical Journal.
Neptunus juga memiliki cincin. Cincin Neptunus memiliki partikel-partikel yang sangat gelap. Jumlah debu di cincin Neptunus cukup tinggi antara 20-70%. Kelima cincin yang membusur mengelilingi planet Neptunus ini memiliki kondisi yang berbeda-beda. Cincin Galle dan LeVerrier yang merupakan cincin yang paling dekat dengan sang dewa laut ini memiliki kandungan debu yang cukup tinggi antara 40-70%. Keduanya juga merupakan cincin yang lemah, namun LeVerrier jauh lebih tipis dibanding Galle. Cincin ke-3 yang dinamai seperti nama penemu Triton, Lasell membentang lemah di antara LeVerrier dan Arago dengan kandungan debu hanya 20-40 %. Di bagian terluar, terdapat cincin Adams yang terdiri dari 5 busur terang yang dinamai mengikuti moto Revolusi Perancis yang terkenal yakni Fraternité , Egalite 1, Egalite 2, Liberté, dan Courage.
Cincin Neptunus diduga kuat masih sangat muda dengan usia jauh lebih muda dari usia Tata Surya. Selain itu diperkirakan cincin planet ini terbentuk dari tabrakan satelit dalam di Neptunus yang kemudian membentuk sabuk di area tersebut. Sabuk inilah yang menjadi sumber debu bagi cincin yang membentang tersebut.
 
Planet Jupiter
Planet Jupiter atau Yupiter ialah planet terbesar dalam gugusan planet pada tata surya. Merupakan planet terdekat yang kelima dari Matahari, setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Nama Jupiter sendiri berasal dari sebutan astronomi purba yang merupakan nama raja para Dewa Romawi kuno.

Diameter planet Jupiter yang termasuk dalam kelompok planet besar (major planets, diantaranya : Saturnus, Uranus, dan Neptunus) ini, yaitu sepanjang 142.984 kilometer, lebih dari 11 kali lipat panjang diameter planet Bumi, dan sekitar 1/10 panjangnya diameter yang dimiliki oleh bintang Matahari.

Dengan jarak rata-rata terhadap Matahari sejauh 778,57 juta kilometer, lebih jauh lima kali dari planet Bumi. Mengelilingi Matahari (revolusi) pada orbit sedikit elips (oval) dalam waktu 11,9 tahun (nyaris 12 tahun), yaitu sepadan dengan 4.333 hari bumi. Rotasi planet Jupiter pada porosnya lebih kecil dari Bumi dan Mars, yakni 9 jam 56 menit.

Layaknya Bumi dan Mars, planet Jupiter pun memiliki Atmosfer yang sebagian besar mengandung hidrogen (H) dan helium (He), selain unsur gas lain yang lebih kecil jumlahnya. Mempunyai 16 satelit alami dengan diameter paling kecil sepanjang 10 kilometer.

4 satelit yang terbesarnya, yaitu Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Keempat bulan ini disebut satelit Galilea, karena ditemukan oleh pakar astronomi dunia asal Italia Galileo Galilei, lewat teleskop refraktor pertama kali ciptaannya, pada tahun 1610.


Struktur Dalam
Description: http://www.abenteuer-universum.de/plan/jupiter8.gif

Planet yang berdiameter sepanjang 142.984 kilometer ini, memiliki massa yang terberat dari planet lain di tata surya, yaitu 318 kali lebih berat dari Bumi. Meski sangat berat, namun kepadatannya relatif rendah, yakni 1,33 g/cm³, lebih kecil 1/5 dari kepadatan bumi yang sebesar 5,98 g/cm³.

Pada permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Oleh sebab itulah, para astronom meyakini, unsur utama planet Jupiter menyerupai Matahari, terdiri dari hidrogen dan helium, yang merupakan unsur teringan.

Planet Jupiter memiliki inti yang terdiri dari unsur-unsur berat. Kemungkinan komposisi kimianya hampir menyerupai yang dimiliki oleh Bumi, namun 20 atau 30 kali lebih besarnya.

Di dekat pusat planet Jupiter, memiliki suhu yang jauh lebih tinggi. Suhu pada intinya mungkin bisa mencapai sekitar 24.000°C, artinya pada inti planetnya, lebih panas dari permukaan Matahari.

Jupiter masih kehilangan panas yang dihasilkan, ketika menjadi sebuah planet. Kebanyakan astronom percaya, bahwa matahari, planet, dan semua benda-benda lain yang ada di dalam tata surya, terbentuk dari awan berputar, yang terdiri dari gas dan debu.

Adanya gaya gravitasi partikel gas dan debu yang dikemas secara bersama-sama ke dalam awan padat dan serpihan material padat. Sekitar 4,6 miliar tahun lalu, material itu diperas bersama untuk membentuk berbagai macam benda di dalam tata surya.

Kompresi material yang dihasilkan sangat panas. Begitu banyaknya panas yang dihasilkan ketika membentuk sebuah planet Jupiter. Dan Jupiter sendiri dalam hal ini, masih memancarkan sekitar dua kali lebih banyak panasnya ke angkasa, yang diterimanya dari pancaran energi sinar Matahari.

Bagian Luar
Planet Jupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit, setelah Matahari, Bulan, dan Venus. Namun, pada saat-saat tertentu, Mars yang terlihat lebih cerah daripada Jupiter.

Gaya gravitasi di permukaan planet Jupiter mencapai 2,4 kali lebih kuat daripada gravitasi di Bumi. Dengan demikian, objek yang beratnya 100 kg di Bumi, akan menjadi lebih berat sebesar 240 kg di Jupiter.

Suasana planet Jupiter, kandungan utamanya adalah unsur-unsur teringan, yaitu 86% hidrogen (H) dan 14% helium (He). Persentasi hidrogen ini, berdasarkan pada jumlah molekul hidrogen pada atmosfer, bukan pada jumlah massa mereka.

Dan sejumlah kecil unsur-unsur lainnya, yaitu metana, amonia, phosphin, asetilena, etana, germanium, karbon monoksida, dan air. Para ilmuwan menghitung jumlah tersebut dari pengukuran yang diambil lewat teleskop dan instrumen lainnya di Bumi dan pesawat ruang angkasa.

Unsur-unsur itulah yang membentuk lapisan awan warna-warni awan pada batas ketinggian yang berbeda. Awan-awan putih pada zona yang tertinggi, terbuat dari kristal amonia yang membeku. Awan dibawahnya lebih gelap, berasal dari bahan kimia lain yang terjadi pada sabuk. Dan di tingkat terendahnya yang dapat dilihat, terdapat awan biru.

Para astronom berharap, dapat menemukan awan yang mengandung air sekitar 70 km dibawah awan amonia. Namun, hal tersebut tidak ditemukan, pada tingkatan awan manapun.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdOqLNPG5eVgjstxfoRNaPVWWBL0Zza-u_W5MeOgZbJBIIHmJwKkyzsYHmAVZtRguMiHYyJYnY28ihyRWHCjLIN9k7OMGFr6bSGTSgqmkoHmA9uZNQ9KEU4JKP3N3YrpF9iS_szmbQmA/s400/jupiter-v1.jpgDescription: http://naylabintanghatiku.files.wordpress.com/2010/09/saturn_rings.jpg?w=460&h=355Bagian yang paling menonjol pada permukaan Jupiter adalah Great Red Spot, massa gas disana berputar membuat bentuk menyerupai badai. Diameter terluas dari tempat ini sekitar tiga kali lipat dari Bumi. Warna spot ini biasanya bervariasi, dari yang berwarna merah bata (Orange), sampai sedikit kecoklat-coklatan.

Jarang terjadi tempat ini memudar sepenuhnya. Warna yang dihasilkannya, mungkin disebabkan oleh sejumlah kecil sulfur dan fosfor yang terdapat di dalam kristal amonia.

Bagian tepi Great Red Spot, bersirkulasi pada kecepatan sekitar 360 kilometer per jam. Spot tetap berada pada jarak yang sama dari garis khatulistiwa, tapi bergerak hanyut perlahan menuju timur dan barat. Zona, sabuk, dan Great Red Spot, jauh lebih stabil, daripada sistem sirkulasi serupa yang ada di Bumi.

Suhu pada bagian atas awan Jupiter adalah sekitar -145°C. Suhu akan mencapai 21°C "ruang suhu", pada tingkatan dimana tekanan atmosfernya sekitar 10 kali lebih besar daripada Bumi.

Para ilmuwan berspekulasi, bahwa jika Jupiter memiliki kehidupan, maka kehidupan itu akan berada pada tingkatan ini. Kehidupan memerlukan udara, karena tidak ada permukaan padat di Jupiter.

Seperti halnya bumi dan planet-planet lain, Jupiter memiliki sebuah magnet raksasa. Kekuatan magnet yang meluas jauh ke angkasa di wilayah sekitar planet, yang disebut dengan medan magnet.


Medan magnet Jupiter, 14 kali lebih kuat dari Bumi. Yang terkuat dalam tata surya, kecuali dalam hal yang berhubungan dengan bintik Matahari serta daerah-daerah kecil lainnya pada permukaan Matahari.

Medan magnet Jupiter terperangkap dalam elektron, proton, dan partikel bermuatan listrik lainnya dalam sabuk radiasi disekitar planet ini. Begitu kuatnya partikel ini, sehingga dapat merusak instrumen operasi pesawat ruang angkasa yang berada dekat dengan planet ini.

Dalam sebuah ruang yang disebut magnetosfer, medan magnet Jupiter berfungsi sebagai sebagai perisai. Melindunginya dari angin Matahari, aliran yang bermuatan partikel yang terus menerus dari Matahari. Sebagian besar partikel, elektron, dan proton bepergian pada kecepatan sekitar 500 kilometer per detik.

Partikel yang bermuatan, terperangkap dalam sabuk radiasi, dan memasuki magnetosfer di dekat kutub medan magnet. Pada jaraknya yang terjauh dari matahari, magnetosfer membentang keluar menjadi ekor magnetik yang sangat besar, yaitu sejauh ± 700 juta kilometer.

Gelombang radio dari Jupiter, mencapai teleskop radio Bumi dalam dua bentuk, yaitu semburan energi radio dan radiasi terus-menerus. Semburan kuat terjadi, saat Io, yang merupakan satelit terdekat dari empat bulan Jupiter yang besar lainnya, melewati daerah-daerah tertentu di medan magnet planet ini.

Radiasi terjadi terus-menerus yang berasal dari permukaan Jupiter, serta dari energi partikel tinggi pada sabuk radiasinya.

Description: http://fototek.geol.u-psud.fr/IMG/gif/jupiter-lune.gifSatelit


Jupiter memiliki 16 satelit (menurut NASA, menurut Wikipedia 63 satelit, gak tahu dech mana yang bener???) yang ukuran diameter terkecilnya, ialah 10 kilometer. Empat satelit terbesarnya disebut satelit Galilea, adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto, yang menampakkan kemiripannya dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas.

Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di tata surya, berukuran lebih besar dari planet Merkurius, diameternya 5.268 km. Callisto, berdiameter 4.806 km, sedikit lebih kecil dari Merkurius. Keduanya terdiri dari es dan beberapa material batuan, serta memiliki banyak kawah.

Description: http://members.wolfram.com/jeffb/vistapro/io-jupiter.jpg
Io memiliki banyak gunung berapi aktif, yang menghasilkan gas yang mengandung belerang, diameternya sebesar 3.930 km. Permukaan kuning-oranye dari Io, kemungkinan sebagian besar terdiri dari belerang padat yang diendapkan oleh letusan. Europa memiliki peringkat terkecil dari satelit Galilea, dengan diameter 3.130 km, memiliki retak halus dan permukaan es.

Satelit Jupiter lainnya yang jauh lebih kecil dari bulan
Galilea, yaitu Amalthea dan Himalia, yang merupakan urutan terbesar berikutnya. Amalthea berbentuk seperti kentang, sekitar 262 kilometer dalam dimensi panjang. Himalia 170 kilometer diameternya.

Satelit sisanya ditemukan oleh para astronom menggunakan teleskop besar Bumi. Mereka menemukan Metis dan Adrastea pada tahun 1979, dengan mempelajari gambar-gambar yang telah diambil oleh pesawat ruang angkasa Voyager.

Cincin Planet

Jupiter memiliki tiga cincin tipis di sekitar khatulistiwanya. Lebih redup daripada cincin Saturnus. Cincin Jupiter sebagian besar tampaknya terdiri dari partikel-partikel debu halus.

Cincin utamanya, tebalnya sekitar ± 30 km, dan lebarnya lebih dari 6.400 kilometer. Lingkaran cincin planet Jupiter ini, berada dalam orbit Amalthea.



Description: http://alifdankayla.files.wordpress.com/2008/04/solar-system.jpgCiri-Ciri
Ciri-ciri umum Planet Jupiter adalah, sbb :

1. Nama Planet : Jupiter
2. Kala Rotasi : 9,56 Jam
3. Kala Revolusi : 11,9 Tahun
4. Atmosfer : Hidrogen, Helium, Metana, Amonia, Phosphin, Asetilena, Etana, Germanium, Karbon Monoksida, Air
5. Satelit Alam : 16 atau 63 Satelit, Diantaranya : Ganymede, Callisto, Io, Europa, Amalthea, Himalia, Metis, Adrastea
6. Jarak Ke Matahari : 778,57 Juta Km
7. Diameter Planet : 142.984 Km
8. Warna Planet : Orange Kecoklat-coklatan

0 komentar:

Posting Komentar

 
ARFY'S BLOG © 2011 | Design Template by Rizky wardiansyah | Template Blogger Name | Template Transparent 2.0 | Template Transparent 2.0